Penulis : Adi Selamet
Terbit : 1 Juli 2014
Diperbarui terakhir: Rabu, 24 Rajab 1441 H (18 Maret 2020)
Terbit : 1 Juli 2014
Diperbarui terakhir: Rabu, 24 Rajab 1441 H (18 Maret 2020)
Sumber gambar : merdeka.com
Keterangan : Jokowi
Joko Widodo atau biasa dipanggil sebagai Jokowi lahir pada 21 Juni 1961 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah. Ia menjadi Walikota Surakarta pada 28 Juni 2005-1 Oktober 2012 dengan F.X. Hadi Rudyatmo (Kristen) sebagai wakilnya. Saat masih menjadi Walikota, ia ditunjuk oleh Partai PDI-P untuk mencalonkan sebagai gubernur Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), seorang Kristen yang taat keturunan Cina [1].
Dengan pamornya yang tiba-tiba meledak akibat ingin menjadikan mobil ESEMKA sebagai mobil nasional dan mobil dinas Kota Solo yang diklaim sebagai hasil karya anak bangsa dan selalu dipuji oleh media-media besar nasional, ia dan Ahok keluar sebagai pemenang Pilkada di Jakarta 2012 mengalahkan saingan utama, Fawzie Bowo (gubernur Jakarta, 2007-2012) [2].
Dengan "blusukan" dan mobil ESEMKA, nama Jokowi selalu naik dan unggul dalam setiap survei yang dilakukan lembaga-lembaga survei. Setelah ia terpilih sebagai gubernur Jakarta, mobil ESEMKA pun hanya menjadi kenangan dan ditinggalkan oleh Jokowi. Harapan rakyat Indonesia yang ingin mempunyai mobil nasional buatan anak negeri terasa hanya mimpi mengingat Jokowi tak mendukung produksi mobil ESEMKA secara massal.
Ia selalu menolak untuk dicalonkan atau mencalonkan diri sebagai presiden 2014-2019 dengan alasan sibuk membenahi Jakarta agar lebih baik. Begitu juga dengan Megawati (Ketua Umum PDI-P) yang tak mau mencalonkan presiden dari PDI-P sebelum pemilu 9 April 2014 diadakan tapi Jokowi langsung menerima amanat dari Megawati sebagai calon presiden tepat pada 14 Maret 2014 setelah sebelumnya, Megawati didesak para pengusaha keturunan Cina yang selalu membantu keuangan Partai PDI-P.
Semua orang Indonesia tahu bahwa Jokowi tidak menyelesaikan jabatan sebagai Walikota Solo periode ke-2 (2010-2015) dan akan menjadi gubernur Jakarta selama 5 tahun (2012-2017) tapi malah ia mencalonkan diri sebagai presiden atas amanat partainya, PDI-P padahal warga Jakarta memilihnya bersama Ahok dengan harapan membuat Jakarta lebih baik daripada sebelumnya dalam waktu pemerintahan 5 tahun melalui pesta demokrasi yang menelan ratusan miliar Rupiah [3]. Ini bukti bahwa Jokowi lebih memilih untuk melaksanakan amanat partai daripada amanat warga Jakarta.
Meski agak mahal daripada bis buatan dalam negeri dan Jepang, Jokowi berencana mengimpor 4 ribu bis dari Cina seharga Rp. 3.8 miliar per bis yang menelan biaya Rp. 15.2 Triliun tapi DPRD Jakarta hanya mengizinkan mengimpor 1000 bis membuat Jokowi menduga DPRD menghalanginya untuk membangun Jakarta. Namun bis-bis buatan Cina yang lebih mahal itu ternyata berkarat dan rusak padahal Ahok ingin bis yang berkualitas seperti Volvo dan Mercedes.
Ia langsung menyalahkan dan memecat Uder Pristono sebagai kepala dinas perhubungan Jakarta padahal sebagai gubernur, ia harus tahu dan bertanggung jawab apalagi setiap bus seharga miliaran Rupiah. Akibatnya, pemerintah Jakarta merugi senilai triliunan Rupiah [4]. Anehnya, Jokowi tak segera melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan dugaan penyelewengan tapi ia langsung berinisiatif menyerahkan gitar pemberian sebuah band terkenal asal Amerika dengan alasan takut diangap sebagai gratifikasi sehingga diambil alih oleh negara pada 2012 lalu [5].
Jokowi mempunyai para pendukung setia yang mengaku sebagai Relawan Jokowi bernama JASMEV untuk mempengaruhi para pengguna internet khususnya di Facebook. Ratusan grup pendukung Jokowi sebagai presiden Indonesia dengan jutaan anggota ada di facebook. Memang di media sosial seperti Facebook dan Twitter, nama Jokowi selalu diunggulkan dan mereka siap menghujat siapa pun yang telah memberi kritikan pada Jokowi. Efek Jokowi tak berpengaruh banyak meski selalu didukung media-media besar nasional dan selalu diunggulkan dalam berbagai survei dengan bukti bahwa suara PDI-P tak berbeda jauh dengan partai-partai lainnya pada pemilu 9 April 2014. Jokowi adalah calon presiden yang mendapat dukungan dari Negara Israel, sebuah negara yang masih menjajah Palestina [6].
Mungkin tak aneh jika seorang pengamat politik dari Universitas Indonesia bernama Iberamsjah berpendapat pada Selasa, 5 November 2013 bahwa nasib Jokowi akan sama dengan mobil ESEMKA, mobil yang telah membuatnya terkenal atas dukungan media-media besar nasional. Iberamsjah mengatakan, "Jokowi akan sama seperti mobil ESEMKA yang terbukti gagal menjadikannya sebagai mobil nasional. Hal yang sama akan terjadi pada dirinya jika memaksakan diri untuk menjadi pemimpin nasional jika di Jakarta tak pernah teruji dan bisa mencatatkan prestasi" [7].
Siapa kandidat presiden dan wakil presiden Indonesia pada periode 2014-2019 pilihan Anda ???
Keterangan :
Demikian artikel tentang Ada Apa dengan Jokowi ??? ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Ada Apa dengan Jokowi ??? ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.